Arti “Gelas Pecah” seorang Capt coach dari Bigetron Red Villains.
Baru-baru ini banyak warganet yang sedikit ambigu dengan pernyataan dari seorang Capt, coach Bigetron Red Villains tentang analogi “gelas pecah” yang diutarakannya pada podcast bersama Agus Junior di kanal youtube Bigetron TV.
Pada podcast yang bertajuk “penghakiman” itu, Capt sebagai coach Bigetron Red Villains mengungkapkan alasan-alasan mengapa tim yang dipimpin olehnya tidak dapat menampilkan penampilan terbaik seperti yang diharapkan tim dan sangat jauh dari harapan para fans.
“Sebelum PMPL ID dimulai, gelas para player belum ada yang pecah, gelas yang mereka miliki itu harus ku pecahin dulu, baru kupakai gelas yang baru untuk melakukan semua ini, gelas itu berupa cara memandang sebuah case, gelas itu adalah sebuah mindset”, ungkap Capt pada podcast yang berdurasi selama 1 jam lebih itu.
Potongan/klip podcast tentang ungkapan “gelas pecah” ini telah banyak bertebaran di TikTok dan di sosial media lainnya sehingga banyak menimbulkan pertanyaan dari warganet yang mempertanyakan apa maksud dari ungkapan tersebut dan beberapa warganet lainnya menjadikan ungkapan tersebut sebagai meme disaat Bigetron RV underperform.
Namun jika kita menonton penuh podcast yang ditayangkan bulan lalu itu, kita pasti akan dapat memahami dan dapat menyimpulkan apa yang dimaksud oleh Capt tentang gelas pecah tersebut. Bagi yang belum paham, Yuk kita bedah!
Mari kita anggap gelas yang dimaksud oleh Capt itu adalah sebuah wadah yang telah berisikan cara berfikir, macro/micro, gameplay, goals, serta attitude dari para player-playernya. Dari enam player yang dimilikinya, tentu saja semua wadah berisikan hal-hal yang berbeda dari masing-masing player. Pada kesimpulan ini, kita sudah sedikit memahami bahwa Capt ingin para playernya memiliki wadah yang berisikan nilai-nilai serta tujuan yang satu arah.
Tidak hanya itu, bahkan Capt ingin para player-playernya untuk mengganti wadah tersebut dengan wadah baru agar nilai-nilai dan tujuan yang akan diisi kedalam wadah baru tersebut menjadi lebih segar. Kesimpulannya adalah, Capt ingin setiap player yang mengisi pos di tim Red Villains menjadi player yang memiliki jati diri baru tanpa ada beban dan bayangan masa lalu ketika para player masih berseragam tim lain.
